Padang Panjang – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Padang Panjang, Muhammad Ilham, mengungkapkan aspirasi kepada calon Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, Senin (18/11/2024).
Mewakili 700 penyandang disabilitas, Ilham meminta pemerintah lebih memprioritaskan kebutuhan disabilitas.
“Terima kasih Buya atas kunjungannya. Kami mengalami kesulitan bersosialisasi karena keterbatasan kami. Perhatian khusus sangat kami butuhkan agar kehidupan menjadi lebih baik,” ungkap Ilham.
Ia juga menyoroti mahalnya biaya pendidikan terapi untuk anak-anak disabilitas, yang sangat memberatkan keluarga kecil.
“Biaya sekolah terapi mencapai Rp600 ribu per minggu. Ini beban besar bagi kami. Kami butuh solusi, Buya,” tambahnya.
Ilham juga meminta Mahyeldi-Vasko mengupayakan ketersediaan kamus bahasa isyarat untuk mempermudah komunikasi sehari-hari.
Selain itu, Ilham mengharapkan peningkatan layanan kesehatan bagi penyandang disabilitas yang sering terkendala waktu tunggu di rumah sakit.
“Kami sering kesulitan menunggu lama saat berobat. Kondisi kami membutuhkan penanganan lebih cepat,” ujarnya.
Mahyeldi Tegaskan Komitmen untuk Disabilitas
Mahyeldi menegaskan komitmennya untuk mendukung kebutuhan disabilitas di Sumbar.
“Pertemuan ini menguatkan hubungan kita. Saya melihat PPDI sangat aktif, terutama dalam mengembangkan UMKM seperti batik dan bordir. Ini membuktikan setiap orang punya potensi yang bisa dikembangkan,” katanya.
Mahyeldi juga mengapresiasi PPDI sebagai organisasi penting untuk mendukung kemajuan para anggotanya.
“Tujuh ratus anggota PPDI memiliki kelebihan masing-masing. Organisasi ini berperan penting mendorong mereka maju,” lanjutnya.
Terkait pendidikan terapi, Mahyeldi berencana mengoptimalkan layanan yang sudah tersedia.
“Di Kota Padang ada sekolah terapi berasrama yang menjadi rujukan hingga luar provinsi. Kita bisa mendatangkan terapis ke Padang Panjang agar lebih terjangkau,” jelasnya.
Untuk layanan kesehatan, Mahyeldi mengusulkan pemanfaatan pendaftaran online BPJS guna mengurangi waktu tunggu.
“Soal prioritas, ini masalah teknis. Semua aspirasi sudah dicatat, InsyaAllah akan kami realisasikan,” tambahnya.
Terkait kamus bahasa isyarat, Mahyeldi berjanji akan mengusulkannya melalui pemerintah daerah.
“Nanti buatkan surat usulannya. InsyaAllah akan kami anggarkan melalui pemerintah daerah,” tegasnya.