Pasbar – Calon Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, bersama Vasko Ruseimy menyatakan komitmen penuh dalam mengembangkan Pelabuhan Teluk Tapang sebagai pusat ekspor Sumatera Barat.
Hal ini disampaikan Mahyeldi dalam pertemuan dengan masyarakat di Simpang Tigo Alin, Kecamatan Gunung Tuleh, Kabupaten Pasaman Barat, Kamis (7/11/2024).
Mahyeldi menegaskan bahwa pengembangan infrastruktur, termasuk Pelabuhan Teluk Tapang, akan menjadi prioritas jika dirinya terpilih.
Menurutnya, pelabuhan ini memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi baru di Sumatera Barat yang mendukung ekspor berbagai komoditas daerah.
“Kita serius untuk membangun Pasaman Barat, terutama Pelabuhan Teluk Tapang yang sedang kita kembangkan. Insyaallah, pada 2025 akan ada pembangunan tangki timbun sawit di sana, agar Teluk Tapang bisa menjadi pelabuhan besar untuk ekspor komoditas Sumatera Barat,” ungkap Mahyeldi di hadapan masyarakat.
Mahyeldi menjelaskan bahwa pemerintah provinsi telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 150 miliar pada tahun 2025 untuk mendukung pengembangan Pelabuhan Teluk Tapang.
Rencana ini mencakup pembangunan fasilitas pendukung, seperti tangki penyimpanan minyak sawit yang diharapkan dapat meningkatkan ekspor sawit dan menambah devisa bagi Sumatera Barat.
Di samping itu, Mahyeldi juga menargetkan Teluk Tapang sebagai lokasi strategis bagi pembangunan tangki BBM Pertamina yang akan mensuplai wilayah utara Sumatera Barat. Selama ini, Sumatera Barat hanya memiliki satu depot di Bungus yang rentan jika terjadi kendala akses.
“Sekarang ini kita baru punya satu tangki di Bungus. Jika terjadi kerusakan atau jalan putus, distribusi BBM bisa terganggu. Maka, kita sudah berdiskusi dengan Pertamina untuk pembangunan tangki di Teluk Tapang agar pasokan BBM lebih terjamin,” jelas Mahyeldi.
Sebagai upaya untuk mendukung pengangkutan komoditas, Mahyeldi juga menyebutkan rencana peningkatan akses jalan menuju Pelabuhan Teluk Tapang. Jalan tanah yang ada saat ini akan dibeton, agar mampu menahan beban truk berkapasitas besar. Selain itu, pembangunan beberapa jembatan juga akan menjadi prioritas, sehingga akses dari Air Bangis menuju Teluk Tapang diharapkan dapat diselesaikan pada 2025.
“Saya sudah bertemu dengan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Pak Luhut, untuk membahas akses ke Teluk Tapang. Jalan yang belum diaspal akan dibeton agar bisa menampung truk muatan besar. Insyaallah, proyek ini kita mulai pada 2025,” tambahnya.
Mahyeldi optimistis bahwa Teluk Tapang akan menjadi pusat ekspor yang menghubungkan Sumatera Barat dengan Sumatera Utara. Pengembangan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi logistik, terutama bagi PTPN IV yang bergerak di bidang pengolahan sawit. Dengan jarak yang lebih dekat, pengangkutan sawit dari PTPN IV ke Teluk Tapang akan lebih cepat dan hemat biaya.
“Jika selama ini pengiriman sawit ke Pelabuhan Belawan membutuhkan waktu 10 hingga 12 jam, ke Teluk Tapang hanya perlu sekitar dua jam. Ini jelas mengurangi biaya dan mempercepat distribusi,” tutur Mahyeldi.
Selain itu, Mahyeldi berharap Pasaman Barat akan berkembang menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera Barat. Pelabuhan Teluk Tapang berpotensi menjadi pelabuhan internasional yang dapat mendukung ekspor dan memperkuat daya saing ekonomi Sumatera Barat, sejalan dengan pelabuhan besar lainnya seperti Teluk Bayur.
“Teluk Tapang akan kita jadikan pelabuhan internasional yang dapat memperkuat Teluk Bayur dan pelabuhan lainnya di Pantai Barat Sumatera Barat. Ini adalah visi pengembangan kita untuk menjadikan Sumatera Barat semakin maju dan kompetitif,” kata Mahyeldi menutup pernyataannya.
Dukungan masyarakat Pasaman Barat untuk rencana Mahyeldi ini diharapkan mampu mendorong pembangunan yang lebih merata, terutama di wilayah yang selama ini belum terjangkau fasilitas infrastruktur memadai.